LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI
DAN PARASITOLOGI
PENGENALAN ALAT
OLEH:
NAMA : EKA WIDIANTI SAPUTRI
NIM : 01A 114 097
KELAS : C
KELOMPOK : IV
ASISTEN : AYU FITRIA
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU
OLEO
KENDARI
2016
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat
Allh SWT. Karena atas berkat rahmatnya penyusunan laporan praktikum ini selesai
tepat pada waktunya. Tujuan dari praktikum ini adalah mengenalkan dan
mengsosialisasikan jenis dan cara pengoperasian peralatan-peralatan yang banyak
digunakan dalam praktikum mikrobiologi.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan,baik dari segi bentuk maupun
isinya. Untuk itu saya mengharapkan saran dan kritikan dari semua pihak yang
sifatnya membangun.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum dan
penyelesaian laporan praktikum mikrobiologi ini.
Akhirnya, tiada kata yang dapat saya
sampaikan selain mengharapkan agar laporan praktikum ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Kendari,Maret 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB
I....................................................................................................................................
PENDAHULUAN................................................................................................................
A. Latar
belakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan
Percobaan..................................................................................................
D. Manfaat Percobaan..............................................................................................
BAB
II..................................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................
A. Teori
Umum............................................................................................................
BAB
III................................................................................................................................
METODELOGI PERCOBAAN...........................................................................................
A. Waktu dan Tempat
Praktikum............................................................................
B. Alat dan
Bahan.......................................................................................................
BAB
IV..................................................................................................................................
HASIL DAN
PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Hasil
Pengamatan..................................................................................................
B. Pembahasan.............................................................................................................
BAB V.....................................................................................................................................
PENUTUP..............................................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Mikroba adalah organisme yang sangat kecil, sehingga tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Sesuai namanya, bidang ilmu mikrobiologi
(mikros = kecil/sangat kecil; bios = hidup/kehidupan) mempelajari tentang
bentuk, kehidupan, sifat, dan penyebaran organisma yang termasuk golongan
mikroba (jasad renik). Ilmu yang mempelajari tentang mikroba disebut mikrobiologi. Karena peranan mikroba yang
sangat penting di perikanan, maka kita memiliki matakuliah mikrobiologi, dan
matakuliah ini memiliki praktikum. Karena peralatan yang digunakan di
labolatorium tergolong baru maka kita perlu mengenalnya.
Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita
melakukan percobaan atau penelitian . Dengan mengenal alat, kita dapat
mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara
pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan atau
penelitian yang dilakukan. Dan dengan kita mengetahui akan fungsi
dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan dapat memperlancar jalannya
suatu percobaan atau penelitian. Sehingga dengan berbekal pengetahuan pemahaman
akan fungsi dan cara kerja dari alat yang digunakan kita dapat memperoleh hasil
suatu percobaan atau penelitian yang maksimal.
Selain pengetahuan pemahaman akan alat, kita juga dituntut
untuk terampil dalam alat-alat yang kita gunakan. Hal tersebut harus dibarengi
dengan ketelitian dalam melakukan suatu percobaan ataupun penelitian sehingga
didapatkan hasil yang maksimal.
Dengan pengenalan alat-alat laboratorium. Kita dapat
mengetahui berbagai macam alat yang terdapat di Laboratorium. Selain itu kita
juga dapat meminimalisir resiko kesalahan kerja pada saat melakukan percobaan
mikrobiologi. Alat-alat laboratorium mempunyai cara dan prinsip kerja yang
berbeda. Setiap pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam
menggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal
yang berbahaya.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara mengenal
alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi,serta mengtetahui
bagaimana cara pembaersihan, penyiapan maupun penggunaan alat ?
C. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan
ini yaitu untuk dapat mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratorium
mikrobiologi,serta mengtetahui bagaimana cara pembaersihan, penyiapan maupun
penggunaan alat.
D. MANFAAT PERCOBAAN
Manfaat dari percobaan
ini yaitu praktikan dapat mengenal alat-alat yang akan digunakan dalam
praktikum mikrobiologi, serta mengetahui bagaimana cara pembersihan, penyiapan
maupun penggunaan alat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang organisme
yang berukuran mikroskopis dengan objek yang dipelajari meliputi virus,bakteri,
ragi/jamur, dan beberapa organisma kecil yang harus dilihatdengan menggunakan
mikroskop. Organisme tersebut melimpah disekitar kita dan bahkan hidup sebagai
flora normal pada permukaan tubuh manusia, tidak terkecuali sejenis jamur Candida
albicans yang sering menimbulkan masalah
seperti gatal pada organ kewanitaan (Prahatamaputra,2009).
Mikroba
adalah makhluk hidup berukuran kecil dan yang termasuk di dalamnya adalah
bakteri, virus, khamirdan protozoa, mikroba dapat merugikan dan menguntungkan,
mikroba memainkan peranan penting dalam bioteknologi. Mikrobiologi termasuk
salah satu bidang yang kaya akan isu sosiosaintifik, karena sifatilmu
mikrobiologi sebagai konsep dasar dan konsep aplikasi (Herlanti, dkk.,2012)
Mikroorganisme
terdapat di berbagai tempat seperti tanah, debu, air, udara, kulit dan selaput
lendir. Mikroorganisme dapat berupa bakteri, fungi, protozoa dan lain-lain.
Mikroorganisme mudah terhembus udara dan menyebar ke mana-mana karena
ukuranselnya kecil dan ringan.Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak
kerusakan. Pengendalian mikroorganisme ditujukan untuk mencegah penyebaran penyakit,
membasmi mikroorganisme pada inang, serta mencegah pembusukan dan kerusakan
bahan. Mikroorganisme dapat dihambat atau dibunuh secara fisik dan kimia.
Secara fisik melalui suhu, tekanan, radiasi dan penyaringan, misalnya
sterilisasi, pembakaran atau sanitasi (Susilowati dan Shanti,2001)
Kemampuan
menggunakan alat laboratorium adalah sikap yang ditunjukkan dalam bekerja dan
berfikir untuk mendapatkan pengetahuan sains pada kegiatan eksperimen
dilaboratorium untuk mencapai tujuan pembelajaran. kemampuan menggunakan alat
laboratoriumnya tinggi akan berusaha secara tepat dan efisien untuk memahami
materi tersebut daripada siswa yang kemampuan menggunakan alat laboratoriumnya
rendah (Manasikana, dkk.,2012) .
Mikroskop adalah
alat yang memungkinkan perbesaran citra obyek untuk mengamati rincian dari
obyek tersebut. Perkembangannya mulai dari mikroskop optik yang menggunakan
satu seri lensa gelas untuk membelokkan gelombang cahaya tampak agar
menghasilkan citra yang diperbesar, mikroskop petrografik, mikroskop
medan-gelap, mikroskop rasa,mikroskop ultraviolet, mikroskop medan dekat dan
mikroskop elektron yang menggunakan berkas elektron untuk mengiluminasi obyek (
Ardisasmita, 2000).
Alat-alat dari
gelas,logam dapat di sterilkan dengan auto klaf seperti pinset,gagang
skalpel,petridish dan botol kultur.Proses sterilisasi dimulai dengan mencuci
alat-alat tersebut dengan menggunakan deterjen sampai bersih dan dibilas dengan
air,setelah bersih alat-alat tersebut di simpan agar kering,kemudian dimasukkan
ke dalam autoklaf,untuk beberapa alat sebelumnya harus dibungkus dengan
kertas,adapun alat-alat tersebut adalah pinset,gagang skalpel,dan petridish.
Temperatur yang digunakan untuk sterilisasi dengan autoklaf adalah suhu
121°C,tekanan 15 psi selama 15 menit. Kemudian alat-alat ini diterilisasi lagi
dengan cara mengovennya selama 1 jam dengan suhu 65°C. Setelah di
oven,alat-alat ini bisa langsung digunakan atau disimpan dalam lemari.
(Nurmayulis,dkk.,2011).
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PERCOBAAN
1.
Waktu
Sabtu 26 Maret 2016 13:00-15:00
2.
Tempat Percobaan
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi UHO
B.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat-alat elektrik
·
Auto Klaf
·
Biological Safety Cabinets
·
Colony counter
·
Enkas
·
Hot plate
·
Inkubator
·
Kulkas
·
Mikroskop
·
Oven
·
Panci Infus
2.
Alat-alat Gelas dan Keramik
·
Batang L
·
Batang Pengaduk
·
Cawan Petri
·
Cawan Prselin
·
Deck Glass
·
Gelas Erlenmeyer
·
Gelas Kimia
·
Gelas Ukur
·
Kompor Gas
·
Lampu Spritus
·
Lumpang Alu
·
Pipet Tetes
·
Pipet Ukur
·
Tabung Durham
·
Tabung Reaksi
3.
Alat-alat Non Gelas
·
Botol Semprot
·
Filler
·
Gegep
·
Jarum Inokulum / OSE
·
Mikropipet
·
pH Meter
·
Pinset
·
Rak Tabung
·
Sendok Tanduk
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL
PENGAMATAN
No.
|
Nama Alat
|
Gambar
|
Bagian-bagian
|
Fungsi
|
1.
|
Mikroskop
|
A. Tubus
B.
Revolver makro
C.
Lensa objektif
D. Revolver
mikro
E.
Penjepit preparat
F.
Kondensor
G. Diafragma
H. Lensa
Okuler
I.
Makrometer
J. Mikrometer
K.
Lengan mikroskop
L.
Meja objek
M. Sendi inklinasi
N. Kaki
mikroskop
O. Cermin
|
Untuk
mengamati mikroorganisme
|
|
2.
|
Autoklaf
|
1.
Rotor pengaduk
2.
Belt rotor
3.
Poros pengaduk
4.
Gear box poros
5.
Indikator pengaduk
6.
Baut & mur
7.
Flange
8.
Gasket
9.
Dinding tangki
10.
Elemen pemanas
11.
Isolator
12.
Pengaduk
13.
Termokopel
14.
Sekring
15.
Pengatur suhu
16.
Indikator suhu
17.
Powerstart
18.
Pengatur kecepatan rotor
19.
Kotak panel/dudukan
20.
Pengambil sampel
21.
Penguat dan baut
22.
Masukan umpan
23.
Motor
24.
Pendingin motor
25.
Penyangga
|
Untuk mensteril-kan
berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikro biologi mengguna-kan
uap air panas bertekanan
|
|
3.
|
Incubator
|
1.
Display set
2.
Pintu penutup/pembuka
3.
Pegangan
4.
Rak
5.
Pengatur suhu
|
Untuk menginkubasi atau
memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.
|
|
4.
|
Oven
|
1.
Pengatur suhu
2.
Pintu pembuka/penutup
3.
Rak
|
Untuk mensterilisasi
kering alat-alat dari gelas.
|
|
5.
|
Hotplate
|
1.
Alas/ piringan
2.
Pengatur suhu
|
Untuk
memanaskan bahan-bahan baik berupa cairan atau padatan
|
|
6.
|
Colony counter
|
1.
Kaca pembesar
2.
Bulpoin
3.
Piringan objek
|
Untuk
menghitung koloni mikroba atau bakteri
|
|
7.
|
Biological safety
cabinets
|
1.
Tombol on/off
2.
Pintu geser kaca
3.
Area kerja
4.
Tombol kipas
5.
Kaki
|
untuk pengerjaan secara aseptis karena memiliki
pengaturan dan penyaringan aliran udara.
|
|
8.
|
Cawan petri
|
1.
Penutup
2.
Wadah
3.
Cawan petri ukuran kecil
|
Sebagai
wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.
|
|
9.
|
Pipet
ukur
|
1.
Penghubung filler
2.
Volume meter
3.
Ujung/ keluarnya air
|
Untuk memindahkan
larutan dengan berbagai ukuran volume.
|
|
10.
|
Pipet
tetes
|
1.
Karet penyedot
2.
Badan pipet
3.
ujung/keluar masuknya larutan
|
untuk
meneteskan cairan yang diambil sedikit demi sedikit secara tepat dalam
pembuatan medium
|
|
11.
|
Tabung
reaksi
|
1.
Mulut tabung
2.
Badan tabung
3.
Dasar tabung
|
Sebagai
Wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia. Wadah
pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri.
|
|
12.
|
Gelas
erlenmeyer
|
1.
Mulut labu
2.
Leher labu
3.
Skala
4.
Dasar labu
|
Untuk
menampung larutan, menghomogenkan bahan komposisi media dan tempat
penyimpanan medium.
|
|
13.
|
Gelas
kimia
|
1.
Mulut gelas
2.
Badan gelas
3.
Skala
4.
Dasar gelas
|
Untuk
memanaskan larutan, menghomogenkan bahan komposisi media dan tempat
penyimpanan medium.
|
|
14.
|
Lumpang
dan alu
|
Lumpang :
A.
Mulut lumpang
B.
Badan lumpang
C.
Dasar
Lumpang
Alu :
1.
Pegangan
2.
Penggerus
|
Tempat
menggerus bahan yang akan di uji.
|
|
15.
|
Lampu
spiritus
|
1.
Sumbu
2.
Mulut
3.
Leher
4.
Labu bunsen
5.
Penutup
Dasar
labu
|
Untuk sterilisasi panas dan memper-tahankan sterilisasi
ruang inokulasi, isolasi dan transfer mikroba.
|
|
16.
|
Gelas
ukur
|
1.
Mulut gelas
2.
Badan gelas
3.
Skala
4.
Dasar gelas
|
Untuk
mengambil cairan dengan volume tertentu.
|
|
17.
|
Tabung
durham
|
1.
Mulut tabung
2.
Badan tabung
3.
Dasar tabung
|
Untuk
menangkap gas O2 yang di hasilkan dari hasil fermentasi
mikroorganisasi.
|
|
18.
|
Ose Bulat dan Ose Runcing
|
1.
Ujung ose runcing
2.
Ujung ose bulat
3.
Pegangan
|
Ose
lurus berfungsi untuk memindahkan mikroorganisme dengan cara menusuk pada
medium yang ada pada tabung reaksi. Ose bulat berfungsi untuk memindahkan
mikroorganisme dengan cara menggo-res pada medium yang ada pada cawan petri.
|
|
19.
|
Pinset
|
1.
Pangkat
2.
Pegangan
3.
Penjepit
|
Untuk
meng-ambil benda atau sampel dengan menjepit.
|
|
20.
|
Filler
|
1.
A (pengosong udara)
2.
Labu karet
3.
S (dengan dicuci
menggunakan bahan kimia).
4.
E(mengeluarkan cairan)
|
Digunakan bersama
pipet ukur, untuk mengambil cairan dengan ketelitian yang akurat
|
|
21.
|
pH
meter
|
1.
Penampil pH
2.
Ujung sensitivitas
|
Untuk
mengecek pH (keasaman atau alkalinitas) dari media.
|
|
22.
|
Gegep
|
1.
Penjepit
2.
Pegangan
|
Berfungsi
untuk menjepit tabung reaksi dan preparat. Membantu sterilisasi tabung reaksi
dengan cara dilidahapikan.
|
|
23.
|
Rak
tabung
|
1.
Lubang tempat tabung reaksi
2.
Badan rak
|
Untuk
menyimpan tabung-tabung reaksi baik yang digunakan pada saat praktikum
ataupun yang tidak digunakan.
|
|
24.
|
Mikropipet
|
1.
Tombol penarik dan pendorong cairan
2.
Tip rejector
3.
Badan mikropipet
4.
Tip
|
Untuk
memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl.
|
|
25.
|
Batang
L
|
1.
Gagang batang
2.
Ujung batang
|
untuk
menyebarkan cairan di permukaan agar bakteri yang tersuspensi dalam cairan
tersebut tersebar merata.
|
|
26.
|
Botol
semprot
|
1.
Selang semprot
2.
Tutup botol
3.
Badan botol
|
Untuk
sterilisasi ruangan dan praktikan untuk praktikum mikrobiologi berisikan
alkohol 70%
|
|
27.
|
Batang
pengaduk
|
1.
Kaca pipih
2.
Batang
|
untuk
mengaduk zat atau medium
|
|
28.
|
Sendok
tanduk
|
1.
Sendok kecil
2.
Sendok besar
|
Untuk
mengambil bahan dengan menyendok, biasanya berupa serbuk.
|
|
29.
|
Kulkas
|
1.
Bahan pendingin
2.
Lemari pendingin
|
Untuk
menyimpan bahan berupa medium dan bakteri untuk inaktifasi
|
|
30.
|
Enkas
|
1.
Lampu sinar UV
2.
Pintu kaca
3.
Lubang memasukkan tangan
4.
Sekelar
|
Untuk
melakukan isolasi dan inokulasi bakteri agar tidak terkontaminasi oleh
bakteri lainnya
|
|
31.
|
Deck
glass
|
1.
Badan deck glass
|
Sebagai
tutupan objek pada kaca preparat.
|
|
32.
|
Kompor
gas
|
1.
Badan kompor
2.
Tombol on/off
|
Untuk memanaskan zat atau alat
|
|
33.
|
Cawan
porselin
|
1.
Badan cawan
2.
Dasar cawan
3.
Mulut cawan
|
untuk menguapkan cairan pada suhu yang tidak terlalu
tinggi. Misalnya didalam oven diatas tengah air, uap, pasir dan sebagainya
|
|
34.
|
Panci
infus
|
1.
Panci bagian atas
2.
Panic bagian bawah
|
Untuk menyaring kandungan simplisia
|
B.
PEMBAHASAN
Praktikum yang berjudul
“Pengenalan Alat” ini membahas mengenai alat-alat yang akan dipergunakan pada
praktikum Mikrobiologi. Pada praktikum pertama ini, kami dikenalkan pada
beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum mikrobiologi,
diantaranya yaitu autoclave, erlenmeyer, tabung reaksi, pipet tetes, pipet
mikro, oven, incubator, ose, laf dan lainnya. Setiap alat tentu saja memiliki
fungsi dan cara kerja yang berbeda. Oleh karena itu pengenalan sebelum
melakukan praktikum sangatlah penting. Alat-alat ini juga dapat kita temukan
pada Laboratorium lain, namun alat yang sama bisa saja mempunyai fungsi yang
berbeda di laboratorium yang beda, contohnya tabung reaksi. Pada laboratorium
kimia, tabung reksi digunakan sebagai tempat untuk mereaksikan zat-zat dalam
jumlah kecil sementara di laboratorium mikrobiologi tabung reaksi digunakan
untuk uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat ditutup
dengan menggunakan kapas, tutup metal, plastic ataupun aluminium foil.
Tujuannya adalah untuk menghindari kontaminasi dari udara luar.
Biological Safety
Cabinet (BSC) sering disebut juga Laminar
Air Flow yaitu alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena
BSC/LAF mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi
steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan . Prinsip kerja dari alat ini yaitu membunuh
dan menghilangkan bakteri yang terbawa atau terapung di udara pada suatu
ruangan untuk menciptakan suasana ruangan yang steril.
Mikropipet merupakan alat presisi yang
didesain untuk pengukuran dan pemindahan larutan dengan volume kecil
(skala mikroliter) yang akurat. Kapasitas volume yang dapat diambil oleh
mikropipet pada umumnya sekitar 1μl-1.000 μl. Mikropipet digunakan bersamaan
dengan tip sebagai wadah bagi larutan sampel yang akan diambil. Prinsip
pengambilan larutan dengan mikropipet adalah pergantian volume udara yang
dikeluarkan oleh mikropipet dengan larutan. Apabila tombol pengatur volume (Plunger ) ditekan, tekanan tersebut
akan menggerakkan sebuah piston internal untuk salah satu dari dua posisi yang
berbeda. Posisi pertama disebut “stop pertama” digunakan untuk mengisi
ujung mikropipet, ketika praktikan menekan tombol pengatur volume pada stop pertama,
piston internal mengeluarkan volume udara sama dengan volume yang ditampilkan
pada indikator volume sehingga larutan yang masuk sama dengan volume udara yang
keluar. Posisi kedua disebut “stop kedua” digunakan untuk membuang isi tips .
Prinsip kerja alat colony counter yaitu setelah di-on-kan, kita menyimpan cawan
petri berisikan bakteri atau jamur dalam kamar hitung, kemudian mengatur alat
penghitung pada posisi (000) dan mulailah menghitung dengan menggunakan jarum
penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung.
Prinsip kerja Auto
Klaf ini yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan 121OC
selama 15 menit untuk membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba yang
terdapat pada alat atau bahan yang akan digunakan dalam praktikum atau
percobaan.
Prinsip Kerja batang L
yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk menyebarkan
permukaan cairan
prinsip kerja batang pengaduk untuk
mengaduk larutan atau suspensi dalam wadah.
prinsip
kerja Botol semprot menyimpan air suling dan digunakan pula pada proses
pewarnaan mikroba.
Prinsip Kerja cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya
agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituangkan ke cawan bagian bawah dan cawan
bagian atas sebagai penutup.
prinsip kerja Cawan porselin untuk menguapkan cairanpada
suhuyang tiak terlalu tinggi (oven, diatas panas air, uap, pasir dsb).
Prinsip
kerja dari mikroskop adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin,
lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang
dihasilkan adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan akan
diteruskan dan menghasilkan bayangan yang tegak, nyata dan diperbesar oleh mata
pengamat. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui cermin, maka akan
semakin terang juga mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop memiliki pembesaran
objektif (4x, 10x, 40x, dan 100x) serta pembesaran okuler (10x).
prinsip kerja enkas yaitu mengukur secara aseptis
berdasarkan berkurangnnya kontaminasi mikroorganisme karena sistem ini dalam
keadaan tertutup. Sebelum di gunakan seluruh dinding dan dasar enkas di
bersihkan lalu di semprotkan dengan alkohol 70% dan didiamkan sekitar 30 menit
sebelum digunakan.
Prinsip kerja filler adalah dengan menempelkan atau
memasang alat ini pada pangkal pipet ukur, untuk mengambil larutan tekan bagian
bundar pada alat ini. Pada alat ini terdapat 3 saluran yang masing-masing
saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk
mengeluarkan udara dari gelembung. Bersimbol S (suction) merupakan katup
yang juka ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian
bersimbol E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari dalam
pipet ukur.
Prinsip kerja gelas kimia yaitu
menyimpan larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk menguur larutan
secara tidak teliti.
Prinsip kerja gelas ukur
yaitu dengan menuangkan larutan atau cairan zat kimia secara langsung dengan
berhati-hati.
Prinsip kerja hot plate stirrer menyimpan beaker glass atau labu erlenmeyer yang
berisi cairan atau larutan yang akan dihomogenkan diatas plat alat ini. Didalam
alat ini juga terdapat plat yang dapat dipanaskan sehingga mempercepat proses
homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batag magnet Hot plate dan magnetic
stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya.
Prinsip kerja inkubator ini yaitu dengan
memasukan atau menyimpan biakan murni mikroorganisme, kemudian mengatur
suhunya, biasanya hanya dapat diatur diatas suhu tertentu. Inkubator biasanya
digunakan pada suhu 10-700C dengan waktu 15 menit dan tekanan 15
PSI.
Prinsip kerja jarum
inokulum (ose) ialah sebelum alat ini digunakan, terlebih dahulu disterilkan
dengan membakar ujungnya pada pembakar bunsen sampai berpijar, kemudian biarkan
ujung jarum ini dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri
atau mikroba yang akan dipindahkan atau ditanam.
prinsip kerja kulkas yaitu membalikkan arah normal aliran
energi panas. Tugas itu melibatkan penggunaan energi yang bertujuan untuk
memindahkan sesuatu dan untuk melakukannya sebuah lemari es membutuhan energi.
Prinsip kerja labu
erlenmeyer yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secaralangsung atau
menggunakan corong dengan hati-hati. Labu ini memilikibagian yang lebar di bawah dan bagian yang agak sempit (menyempit) pada
bagian atasnya .
Prinsip kerja lumpang dan alu adalah menggerus atau menumbuk
bahan yang akan digunakan yang berbentuk padatan agar menjadi halus dan
berbentuk serbuk.
Prinsip kerja oven adalah perpindahan
kalor secara radiasi. Gelombang mikro adalah salah satu bentuk gelombang elektromagnetik yang
memiliki sifat mudah diserap oleh molekul-molekul air.
prinsip kerja Panci infus yaitu sebagai pembuatan obat
larutan infusa.
Prinsip kerja pembakaran
busen yaitu dengan menyalakannya dengan
membakar bagian sumbu (pada pembakar spirtus) dengan korek api atau dengan
memberi api pada bagian atas (dari pembakar bunsen yang berbahan bakar gas). Pengerjaan
secara aseptik yaitu dengan mendekatkan di sekitar tempat pengerjaan mikroba
yaitu dengan jarak 30 cm dari bunsen.
Prinsip kerja PH Meter
yaitu dengan menempelkan kertas pH indikator ini kebenda yang akan di uji
pH-nya, ada tingkatan warna tertentu yang menyatakannilai atau tingkatan
pH-nya.
Prinsip kerja pinset adalah
menjepit benda yang akan diambil atau dipindahkan.
Prinsip kerja pipet
tetes ini yaitu dengan menekan bagian karet yang beradapada pangkal pipet ini,
kemudian bagian ujungnya dimasukkan kedalamcairan atau larutan yang akan
diambil dan melepaskan tekanan pada karettersebut. Pipet ini hampir sama dengan
pipet ukur hanya saja volume padapipet ini tidak dapat diketahui (karena tak
terdapat skala pada pipet ini).
Prinsip kerja pipet ukur
dapat digunakan dengan bantuan filler sebagai penyedotnya. Pada pipet ini
terdapat skala yang dapat digunakan sebagai takaran atauukuran volume larutan
atau cairan yang akan di ambil.
Prinsip kerja rak
tabung menyimpan tabung reaksi dalam jumlah banyak.
Prinsip kerja tabung
durham yaitu tabung durham dicuci,
kemudian diisi dengan medium yang terdapat pada tabung reaksi dengan
mikropipet, atau dapat jugadi tancapkan (secara terbalik) ke medium yang
mengandung mikroba.
Prinsip kerja tabung reaksi yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam
tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api
dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri kitaatau orang lain.
Tabug reaksi yang disterilkan didalam autoklaf harus ditutup dengan kapas atau
alumunium foil.
prinsip kerja Sendok tanduk untuk mengambil bahan-bahan yang
berbentuk padat dan mengambil bahan berbentuk serbuk, yang terdiri dari dua
sendok di kedua ujungnya yang berbentuk kecil dan lainnya besar.
Beberapa alat-alat yang memiliki fungsi
yang hampir sama yaitu enkas dan inkubator, ose bulat dan ose runcing, tabung
reaksi dan tabung durham, pipet tetes dan pipet ukur serta batang pengaduk dan
batang L. Enkas berfungsi sebagai tempat peremajaan virus sedangkan inkubator sebagai
tempat peremajaan bakteri. Ose bulat digunakan untuk menanam mikroba dengan cara
menggores permukaan medium agak cawan sedangkan ose lurus digunakan untuk
menanam mikroba dengan cara menusuk pada medium agak tegak. Tabung reaksi digunakan untuk uji-uji
biokimiawi dan menumbuhkan mikroba sedangkan tabung durham untuk menampung
hasil fermentasi mikroorganisme berupa gas . Pipet Ukur
berfungsi untuk memindahkan larutan atau cairan ke dalam suatu wadah dengan
berbagai ukuran volume, untuk ukuran volume pada Pipet ukur yang paling besar
yaitu pipet ukur dengan volume 50ml sedangkan pipet tetes berfungsi untuk
membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam
jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan
panas digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia sedangkan batang L untuk menyebarkan cairan di permukaan
cawan petri agar bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar
merata.
BAB
V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kesimpulan dalam
praktikum ini yaitu praktikan dapat mengenal dan mengetahui fungsi-fungsi dari
tiap-tiap alat yang ada pada laboratorium mikrobiologi. Alat-alat laboratorium mikrobiologi terdiri
dari alat-alat elektrik, alat-alat gelas dan keramik, dan alat-alat non gelas.
1. Alat-alat
elektrik yaitu mikroskop, auto klaf, inkubator, hot plate, colony counter,
kulkas, oven, enkas, biological safety
cabinet, mikropipet, kulkas dll .
2. Alat-alat
gelas dan keramik yaitu pipet ukur,pipet tetes,tabung reaksi,labu erlenmeyer,
batang L, lumpang dan alu, gelas ukur, cawan
petri, batang pengaduk, gelas kimia, tabung durham, deck glass, cawan porselin,
panci infus dll.
3. Alat-alat
non gelas yaitu ph meter, pinset, jarum inokulum (ose), rak tabung,filler,botol
semprot dll.
B.
SARAN
Saran dalam praktikum ini yaitu praktikan
sebaiknya mengetahuai fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang ada pada
laboratorium agar terhidar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan
praktikum sehinnga praktikum dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTA
Ardisasmita,
M. S., 2000, Pengolahan Citra Digital Dan Analisis Kuantitatif Dalam
Karakterisasi Citra Mikroskopik, Jurnal
Mikroskopi Dan Mikroanalisis , 3(1) :25
Herlanti,Y., Rustaman, N.Y., Rohman, I. dan
Fitriani,A., 2012, Kualitas Argumentasi Pada Diskusi Isu
Sosiosaintifik Mikrobiologi Melalui Weblog, Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, 1(2) :16
Manasikana,O. A., Ashadi dan Haryono, 2012, Pembelajaran Ipa Melalui Metode Inkuiri Terbimbing
Dan Proyek Ditinjau Dari Kreativitas Dan Kemampuan Menggunakan Alat
Laboratorium , Jurnal Inkuiri, 1(1) : 28-29
Nurmayulis.,Susiyanti dan Ali,Z.A.,2011,Pemberian Benzil Amino Purin Dan
Air Kelapa Pada Perbanyakan Krisan (Chrysanthemum daisy L.) Secara In Vitro,
ISSN Jerami,4(2).
Prahatamaputra,
A., 2009, Karakteristik Jamur Candida Albicans Berbasis Fermentasi Karbohidrat Pada Air Bak Wc
Sekolah Menengah Dikelurahan Alalak Utara, Jurnal
Wahana-Bio, 2(2).
Susilowati, A. Dan Shanti, L., 2001,
Keanekaragaman Jenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kultur In Vitro Di Sub-Lab. Biologi
Laboratorium Mipa Pusat Uns, Biodiversitas,
2(1) : 110