Jumat, 03 Juni 2016

LAPORAN PENGENALAN ALAT





LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI DAN PARASITOLOGI
PENGENALAN ALAT
 





OLEH:
NAMA       : EKA WIDIANTI SAPUTRI
NIM         : 01A 114 097
KELAS       : C
KELOMPOK  : IV
ASISTEN    : AYU FITRIA

­JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allh SWT. Karena atas berkat rahmatnya penyusunan laporan praktikum ini selesai tepat pada waktunya. Tujuan dari praktikum ini adalah mengenalkan dan mengsosialisasikan jenis dan cara pengoperasian peralatan-peralatan yang banyak digunakan dalam praktikum mikrobiologi.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan,baik dari segi bentuk maupun isinya. Untuk itu saya mengharapkan saran dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum dan penyelesaian laporan praktikum mikrobiologi ini.
Akhirnya, tiada kata yang dapat saya sampaikan selain mengharapkan agar laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak di masa sekarang maupun masa yang akan datang.



                                                                                                Kendari,Maret 2016

  
                                                                                                          Penulis





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I....................................................................................................................................
PENDAHULUAN................................................................................................................
A.    Latar belakang.......................................................................................................
B.    Rumusan Masalah..................................................................................................
C.    Tujuan Percobaan..................................................................................................
D.    Manfaat Percobaan..............................................................................................
BAB II..................................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................
A.    Teori Umum............................................................................................................
BAB III................................................................................................................................
METODELOGI PERCOBAAN...........................................................................................
A.    Waktu dan Tempat Praktikum............................................................................
B.    Alat dan Bahan.......................................................................................................
BAB IV..................................................................................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................................
A.    Hasil Pengamatan..................................................................................................
B.    Pembahasan.............................................................................................................
BAB V.....................................................................................................................................
PENUTUP..............................................................................................................................
A.    Kesimpulan..............................................................................................................
B.    Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Mikroba adalah organisme yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sesuai namanya, bidang ilmu mikrobiologi (mikros = kecil/sangat kecil; bios = hidup/kehidupan) mempelajari tentang bentuk, kehidupan, sifat, dan penyebaran organisma yang termasuk golongan mikroba (jasad renik). Ilmu yang mempelajari tentang mikroba disebut mikrobiologi. Karena peranan mikroba yang sangat penting di perikanan, maka kita memiliki matakuliah mikrobiologi, dan matakuliah ini memiliki praktikum. Karena peralatan yang digunakan di labolatorium tergolong baru maka kita perlu mengenalnya.
Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan percobaan atau penelitian . Dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan.  Dan dengan kita mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan dapat memperlancar jalannya suatu percobaan atau penelitian. Sehingga dengan berbekal pengetahuan pemahaman akan fungsi dan cara kerja dari alat yang digunakan kita dapat memperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang maksimal.
Selain pengetahuan pemahaman akan alat, kita juga dituntut untuk terampil dalam alat-alat yang kita gunakan. Hal tersebut harus dibarengi dengan ketelitian dalam melakukan suatu percobaan ataupun penelitian sehingga didapatkan hasil yang maksimal. 
Dengan pengenalan alat-alat laboratorium. Kita dapat mengetahui berbagai macam alat yang terdapat di Laboratorium. Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko kesalahan kerja pada saat melakukan percobaan mikrobiologi. Alat-alat laboratorium mempunyai cara dan prinsip kerja yang berbeda. Setiap pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam menggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal yang berbahaya.

B.   RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi,serta mengtetahui bagaimana cara pembaersihan, penyiapan maupun penggunaan alat ?

C.   TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk dapat mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi,serta mengtetahui bagaimana cara pembaersihan, penyiapan maupun penggunaan alat.

D.   MANFAAT PERCOBAAN
Manfaat dari percobaan ini yaitu praktikan dapat mengenal alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum mikrobiologi, serta mengetahui bagaimana cara pembersihan, penyiapan maupun penggunaan alat.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.   TEORI UMUM
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang organisme yang berukuran mikroskopis dengan objek yang dipelajari meliputi virus,bakteri, ragi/jamur, dan beberapa organisma kecil yang harus dilihatdengan menggunakan mikroskop. Organisme tersebut melimpah disekitar kita dan bahkan hidup sebagai flora normal pada permukaan tubuh manusia, tidak terkecuali sejenis jamur Candida albicans yang sering menimbulkan masalah seperti gatal pada organ kewanitaan (Prahatamaputra,2009).
Mikroba adalah makhluk hidup berukuran kecil dan yang termasuk di dalamnya adalah bakteri, virus, khamirdan protozoa, mikroba dapat merugikan dan menguntungkan, mikroba memainkan peranan penting dalam bioteknologi. Mikrobiologi termasuk salah satu bidang yang kaya akan isu sosiosaintifik, karena sifatilmu mikrobiologi sebagai konsep dasar dan konsep aplikasi (Herlanti, dkk.,2012)
Mikroorganisme terdapat di berbagai tempat seperti tanah, debu, air, udara, kulit dan selaput lendir. Mikroorganisme dapat berupa bakteri, fungi, protozoa dan lain-lain. Mikroorganisme mudah terhembus udara dan menyebar ke mana-mana karena ukuranselnya kecil dan ringan.Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak kerusakan. Pengendalian mikroorganisme ditujukan untuk mencegah penyebaran penyakit, membasmi mikroorganisme pada inang, serta mencegah pembusukan dan kerusakan bahan. Mikroorganisme dapat dihambat atau dibunuh secara fisik dan kimia. Secara fisik melalui suhu, tekanan, radiasi dan penyaringan, misalnya sterilisasi, pembakaran atau sanitasi (Susilowati dan Shanti,2001)
Kemampuan menggunakan alat laboratorium adalah sikap yang ditunjukkan dalam bekerja dan berfikir untuk mendapatkan pengetahuan sains pada kegiatan eksperimen dilaboratorium untuk mencapai tujuan pembelajaran. kemampuan menggunakan alat laboratoriumnya tinggi akan berusaha secara tepat dan efisien untuk memahami materi tersebut daripada siswa yang kemampuan menggunakan alat laboratoriumnya rendah (Manasikana, dkk.,2012) .
Mikroskop adalah alat yang memungkinkan perbesaran citra obyek untuk mengamati rincian dari obyek tersebut. Perkembangannya mulai dari mikroskop optik yang menggunakan satu seri lensa gelas untuk membelokkan gelombang cahaya tampak agar menghasilkan citra yang diperbesar, mikroskop petrografik, mikroskop medan-gelap, mikroskop rasa,mikroskop ultraviolet, mikroskop medan dekat dan mikroskop elektron yang menggunakan berkas elektron untuk mengiluminasi obyek ( Ardisasmita, 2000).
Alat-alat dari gelas,logam dapat di sterilkan dengan auto klaf seperti pinset,gagang skalpel,petridish dan botol kultur.Proses sterilisasi dimulai dengan mencuci alat-alat tersebut dengan menggunakan deterjen sampai bersih dan dibilas dengan air,setelah bersih alat-alat tersebut di simpan agar kering,kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf,untuk beberapa alat sebelumnya harus dibungkus dengan kertas,adapun alat-alat tersebut adalah pinset,gagang skalpel,dan petridish. Temperatur yang digunakan untuk sterilisasi dengan autoklaf adalah suhu 121°C,tekanan 15 psi selama 15 menit. Kemudian alat-alat ini diterilisasi lagi dengan cara mengovennya selama 1 jam dengan suhu 65°C. Setelah di oven,alat-alat ini bisa langsung digunakan atau disimpan dalam lemari. (Nurmayulis,dkk.,2011).


























BAB III
METODE PERCOBAAN

A.   WAKTU DAN TEMPAT PERCOBAAN
1.     Waktu
Sabtu 26 Maret 2016 13:00-15:00
2.    Tempat Percobaan
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi UHO

B.    ALAT DAN BAHAN
1.     Alat-alat elektrik
·       Auto Klaf
·       Biological Safety Cabinets
·       Colony counter
·       Enkas
·       Hot plate
·       Inkubator
·       Kulkas
·       Mikroskop
·       Oven
·       Panci Infus
2.    Alat-alat Gelas dan Keramik
·       Batang L
·       Batang Pengaduk
·       Cawan Petri
·       Cawan Prselin
·       Deck Glass
·       Gelas Erlenmeyer
·       Gelas Kimia
·       Gelas Ukur
·       Kompor Gas
·       Lampu Spritus
·       Lumpang Alu
·       Pipet Tetes
·       Pipet Ukur
·       Tabung Durham
·       Tabung Reaksi
3.    Alat-alat Non Gelas
·       Botol Semprot
·       Filler
·       Gegep
·       Jarum Inokulum / OSE
·       Mikropipet
·       pH Meter
·       Pinset
·       Rak Tabung
·       Sendok Tanduk








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   HASIL PENGAMATAN
No.
Nama Alat
Gambar
Bagian-bagian
Fungsi
1.
Mikroskop
A.  Tubus
B.   Revolver makro
C.   Lensa objektif
D.  Revolver mikro
E.   Penjepit preparat
F.   Kondensor
G.  Diafragma
H.  Lensa Okuler
I.   Makrometer
J.  Mikrometer
K.   Lengan mikroskop
L.   Meja objek
M. Sendi  inklinasi
N.  Kaki mikroskop
O.  Cermin
Untuk mengamati mikroorganisme
2.
Autoklaf
1.     Rotor pengaduk
2.    Belt rotor
3.    Poros pengaduk
4.    Gear box poros
5.    Indikator pengaduk
6.    Baut & mur
7.    Flange
8.    Gasket
9.    Dinding tangki
10.  Elemen pemanas
11.   Isolator
12.  Pengaduk
13.  Termokopel
14.  Sekring
15.  Pengatur suhu
16.  Indikator suhu
17.  Powerstart
18.  Pengatur kecepatan rotor
19.  Kotak panel/dudukan
20. Pengambil sampel
21.  Penguat dan baut
22. Masukan umpan
23. Motor
24. Pendingin motor
25. Penyangga

Untuk mensteril-kan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikro biologi mengguna-kan uap air panas bertekanan
3.
Incubator
1.    Display set
2.   Pintu penutup/pembuka
3.   Pegangan
4.   Rak
5.   Pengatur suhu
Untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.

4.
Oven
1.   Pengatur suhu
2.   Pintu pembuka/penutup
3.   Rak
Untuk mensterilisasi kering alat-alat dari gelas.
5.
Hotplate
1.     Alas/ piringan
2.    Pengatur suhu

Untuk memanaskan bahan-bahan baik berupa cairan atau padatan
6.
Colony counter

1.     Kaca pembesar
2.    Bulpoin
3.    Piringan objek
Untuk menghitung koloni mikroba atau bakteri

7.
Biological safety cabinets

1.   Tombol on/off
2.   Pintu geser kaca
3.   Area kerja
4.   Tombol kipas
5.   Kaki

untuk  pengerjaan secara aseptis karena memiliki pengaturan dan penyaringan aliran udara.
8.
Cawan petri

1.   Penutup
2.   Wadah
3.   Cawan petri ukuran kecil
Sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.
9.
Pipet ukur
1.   Penghubung filler
2.   Volume meter
3.   Ujung/ keluarnya air
Untuk memindahkan larutan dengan berbagai ukuran volume.
10.
Pipet tetes
1.   Karet penyedot
2.   Badan pipet
3.   ujung/keluar masuknya larutan

untuk meneteskan cairan yang diambil sedikit demi sedikit secara tepat dalam pembuatan medium
11.
Tabung reaksi
1.   Mulut tabung
2.   Badan tabung
3.   Dasar tabung

Sebagai Wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia. Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri.
12.
Gelas erlenmeyer
1.   Mulut labu
2.   Leher labu
3.   Skala
4.   Dasar labu
Untuk menampung larutan, menghomogenkan bahan komposisi media dan tempat penyimpanan medium.
13.
Gelas kimia

1.     Mulut gelas
2.    Badan gelas
3.    Skala
4.    Dasar gelas
Untuk memanaskan larutan, menghomogenkan bahan komposisi media dan tempat penyimpanan medium.
14.
Lumpang dan alu
Lumpang :
A.    Mulut lumpang
B.    Badan lumpang
C.    Dasar
Lumpang
Alu :
1.   Pegangan
2.   Penggerus
Tempat menggerus bahan yang akan di uji.
15.
Lampu spiritus
1.     Sumbu
2.    Mulut
3.    Leher
4.    Labu bunsen
5.    Penutup
Dasar labu
Untuk sterilisasi panas dan memper-tahankan sterilisasi ruang inokulasi, isolasi dan transfer mikroba.
16.
Gelas ukur
1.     Mulut gelas
2.    Badan gelas
3.    Skala
4.    Dasar gelas
Untuk mengambil cairan dengan volume tertentu.

17.
Tabung durham
1.     Mulut tabung
2.    Badan tabung
3.    Dasar tabung
Untuk menangkap gas O2 yang di hasilkan dari hasil fermentasi mikroorganisasi.
18.
Ose Bulat dan Ose Runcing

1.     Ujung ose runcing
2.    Ujung ose bulat
3.    Pegangan
Ose lurus berfungsi untuk memindahkan mikroorganisme dengan cara menusuk pada medium yang ada pada tabung reaksi. Ose bulat berfungsi untuk memindahkan mikroorganisme dengan cara menggo-res pada medium yang ada pada cawan petri.
19.
Pinset
1.     Pangkat
2.    Pegangan
3.    Penjepit
Untuk meng-ambil benda atau sampel dengan menjepit.
20.
Filler
1.     A (pengosong udara)
2.    Labu karet
3.    S (dengan dicuci  menggunakan bahan kimia).
4.    E(mengeluarkan cairan)
Digunakan bersama  pipet ukur, untuk mengambil cairan dengan ketelitian yang akurat
21.
pH meter
1.    Penampil pH
2.    Ujung sensitivitas
Untuk mengecek pH (keasaman atau alkalinitas) dari media.
22.
Gegep
1.   Penjepit
2.   Pegangan
Berfungsi untuk menjepit tabung reaksi dan preparat. Membantu sterilisasi tabung reaksi dengan cara dilidahapikan.
23.
Rak tabung
1.  Lubang tempat tabung reaksi
2. Badan rak
Untuk menyimpan tabung-tabung reaksi baik yang digunakan pada saat praktikum ataupun yang tidak digunakan.
24.
Mikropipet
1.   Tombol penarik dan pendorong cairan
2.   Tip rejector
3.   Badan mikropipet
4.   Tip

Untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl.
25.
Batang L

1.     Gagang batang
2.    Ujung batang
untuk menyebarkan cairan di permukaan agar bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata.
26.
Botol semprot
1.      Selang semprot
2.      Tutup botol
3.      Badan botol

Untuk sterilisasi ruangan dan praktikan untuk praktikum mikrobiologi berisikan alkohol 70%
27.
Batang pengaduk
1.     Kaca pipih
2.    Batang

untuk mengaduk zat atau medium
28.
Sendok tanduk
1.     Sendok kecil
2.    Sendok besar
Untuk mengambil bahan dengan menyendok, biasanya berupa serbuk.
29.
Kulkas
1.     Bahan pendingin
2.    Lemari pendingin
Untuk menyimpan bahan berupa medium dan bakteri untuk inaktifasi
30.
Enkas
1.      Lampu sinar UV
2.      Pintu kaca
3.      Lubang memasukkan tangan
4.      Sekelar

Untuk melakukan isolasi dan inokulasi bakteri agar tidak terkontaminasi oleh bakteri lainnya
31.
Deck glass
1.       Badan deck glass
Sebagai tutupan objek pada kaca preparat.
32.
Kompor gas
1.   Badan kompor
2.   Tombol on/off
Untuk memanaskan zat atau alat

33.
Cawan porselin
1.   Badan cawan
2.   Dasar cawan
3.   Mulut cawan
untuk menguapkan cairan pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Misalnya didalam oven diatas tengah air, uap, pasir dan sebagainya
34.
Panci infus
1.     Panci bagian atas
2.    Panic bagian bawah

Untuk menyaring kandungan simplisia




B.   PEMBAHASAN
Praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat” ini membahas mengenai alat-alat yang akan dipergunakan pada praktikum Mikrobiologi. Pada praktikum pertama ini, kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum mikrobiologi, diantaranya yaitu autoclave, erlenmeyer, tabung reaksi, pipet tetes, pipet mikro, oven, incubator, ose, laf dan lainnya. Setiap alat tentu saja memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda. Oleh karena itu pengenalan sebelum melakukan praktikum sangatlah penting. Alat-alat ini juga dapat kita temukan pada Laboratorium lain, namun alat yang sama bisa saja mempunyai fungsi yang berbeda di laboratorium yang beda, contohnya tabung reaksi. Pada laboratorium kimia, tabung reksi digunakan sebagai tempat untuk mereaksikan zat-zat dalam jumlah kecil sementara di laboratorium mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat ditutup dengan menggunakan kapas, tutup metal, plastic ataupun aluminium foil. Tujuannya adalah untuk menghindari kontaminasi dari udara luar.
Biological Safety Cabinet (BSC) sering disebut juga Laminar Air Flow yaitu alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC/LAF mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan . Prinsip kerja dari alat ini yaitu membunuh dan menghilangkan bakteri yang terbawa atau terapung di udara pada suatu ruangan untuk menciptakan suasana ruangan yang steril.
Mikropipet merupakan alat presisi yang didesain untuk pengukuran dan  pemindahan larutan dengan volume kecil (skala mikroliter) yang akurat. Kapasitas volume yang dapat diambil oleh mikropipet pada umumnya sekitar 1μl-1.000 μl. Mikropipet digunakan bersamaan dengan tip sebagai wadah bagi larutan sampel yang akan diambil. Prinsip  pengambilan larutan dengan mikropipet adalah pergantian volume udara yang dikeluarkan oleh mikropipet dengan larutan. Apabila tombol pengatur volume (Plunger ) ditekan, tekanan tersebut akan menggerakkan sebuah piston internal untuk salah satu dari dua posisi yang berbeda. Posisi pertama disebut “stop  pertama” digunakan untuk mengisi ujung mikropipet, ketika praktikan menekan tombol pengatur volume pada stop pertama, piston internal mengeluarkan volume udara sama dengan volume yang ditampilkan pada indikator volume sehingga larutan yang masuk sama dengan volume udara yang keluar. Posisi kedua disebut “stop kedua” digunakan untuk membuang isi tips .
Prinsip kerja alat colony counter yaitu setelah di-on-kan, kita menyimpan cawan petri berisikan bakteri atau jamur dalam kamar hitung, kemudian mengatur alat penghitung pada posisi (000) dan mulailah menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung.
Prinsip kerja Auto Klaf ini yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan 121OC selama 15 menit untuk membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada alat atau bahan yang akan digunakan dalam praktikum atau percobaan.
Prinsip Kerja batang L yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk menyebarkan permukaan cairan
prinsip kerja batang pengaduk untuk mengaduk larutan atau suspensi dalam wadah.
prinsip kerja Botol semprot menyimpan air suling dan digunakan pula pada proses pewarnaan mikroba.
Prinsip Kerja cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituangkan ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.
prinsip kerja Cawan porselin untuk menguapkan cairanpada suhuyang tiak terlalu tinggi (oven, diatas panas air, uap, pasir dsb).
Prinsip kerja dari mikroskop  adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan yang tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang juga mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop memiliki pembesaran objektif (4x, 10x, 40x, dan 100x) serta pembesaran okuler (10x).
prinsip kerja enkas yaitu mengukur secara aseptis berdasarkan berkurangnnya kontaminasi mikroorganisme karena sistem ini dalam keadaan tertutup. Sebelum di gunakan seluruh dinding dan dasar enkas di bersihkan lalu di semprotkan dengan alkohol 70% dan didiamkan sekitar 30 menit sebelum digunakan.
Prinsip kerja filler adalah dengan menempelkan atau memasang alat ini pada pangkal pipet ukur, untuk mengambil larutan tekan bagian bundar pada alat ini. Pada alat ini terdapat 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. Bersimbol S (suction) merupakan katup yang juka ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian bersimbol E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari dalam pipet ukur.
Prinsip kerja gelas kimia yaitu menyimpan larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk menguur larutan secara tidak teliti.
Prinsip kerja gelas ukur yaitu dengan menuangkan larutan atau cairan zat kimia secara langsung dengan berhati-hati.
Prinsip kerja hot plate stirrer menyimpan beaker glass atau labu erlenmeyer yang berisi cairan atau larutan yang akan dihomogenkan diatas plat alat ini. Didalam alat ini juga terdapat plat yang dapat dipanaskan sehingga mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batag magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri  SBS-100 dari SBS® misalnya.
Prinsip kerja inkubator ini yaitu dengan memasukan atau menyimpan biakan murni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur diatas suhu tertentu. Inkubator biasanya digunakan pada suhu 10-700C dengan waktu 15 menit dan tekanan 15 PSI.
Prinsip kerja jarum inokulum (ose) ialah sebelum alat ini digunakan, terlebih dahulu disterilkan dengan membakar ujungnya pada pembakar bunsen sampai berpijar, kemudian biarkan ujung jarum ini dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri atau mikroba yang akan dipindahkan atau ditanam.
prinsip kerja kulkas yaitu membalikkan arah normal aliran energi panas. Tugas itu melibatkan penggunaan energi yang bertujuan untuk memindahkan sesuatu dan untuk melakukannya sebuah lemari es  membutuhan energi.
Prinsip kerja labu erlenmeyer yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secaralangsung atau menggunakan corong dengan hati-hati. Labu ini memilikibagian yang lebar di bawah dan bagian yang agak sempit (menyempit) pada bagian atasnya .
Prinsip kerja lumpang dan alu adalah menggerus atau menumbuk bahan yang akan digunakan yang berbentuk padatan agar menjadi halus dan berbentuk serbuk.
Prinsip kerja oven adalah perpindahan kalor secara radiasi. Gelombang mikro adalah salah satu  bentuk gelombang elektromagnetik yang memiliki sifat mudah diserap oleh molekul-molekul air.
prinsip kerja Panci infus yaitu sebagai pembuatan obat larutan infusa.
Prinsip kerja pembakaran busen  yaitu dengan menyalakannya dengan membakar bagian sumbu (pada pembakar spirtus) dengan korek api atau dengan memberi api pada bagian atas (dari pembakar bunsen yang berbahan bakar gas). Pengerjaan secara aseptik yaitu dengan mendekatkan di sekitar tempat pengerjaan mikroba yaitu dengan jarak 30 cm dari bunsen.
Prinsip kerja PH Meter yaitu dengan menempelkan kertas pH indikator ini kebenda yang akan di uji pH-nya, ada tingkatan warna tertentu yang menyatakannilai atau tingkatan pH-nya.
Prinsip kerja pinset adalah menjepit benda yang akan diambil atau dipindahkan.
Prinsip kerja pipet tetes ini yaitu dengan menekan bagian karet yang beradapada pangkal pipet ini, kemudian bagian ujungnya dimasukkan kedalamcairan atau larutan yang akan diambil dan melepaskan tekanan pada karettersebut. Pipet ini hampir sama dengan pipet ukur hanya saja volume padapipet ini tidak dapat diketahui (karena tak terdapat skala pada pipet ini).
Prinsip kerja pipet ukur dapat digunakan dengan bantuan filler  sebagai penyedotnya. Pada pipet ini terdapat skala yang dapat digunakan sebagai takaran atauukuran volume larutan atau cairan yang akan di ambil.
Prinsip kerja rak tabung menyimpan tabung reaksi dalam jumlah banyak.
Prinsip kerja tabung durham  yaitu tabung durham dicuci, kemudian diisi dengan medium yang terdapat pada tabung reaksi dengan mikropipet, atau dapat jugadi tancapkan (secara terbalik) ke medium yang mengandung mikroba.
Prinsip  kerja tabung reaksi  yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri kitaatau orang lain. Tabug reaksi yang disterilkan didalam autoklaf harus ditutup dengan kapas atau alumunium foil.
prinsip kerja Sendok tanduk untuk mengambil bahan-bahan yang berbentuk padat dan mengambil bahan berbentuk serbuk, yang terdiri dari dua sendok di kedua ujungnya yang berbentuk kecil dan lainnya besar.
Beberapa alat-alat yang memiliki fungsi yang hampir sama yaitu enkas dan inkubator, ose bulat dan ose runcing, tabung reaksi dan tabung durham, pipet tetes dan pipet ukur serta batang pengaduk dan batang L. Enkas berfungsi sebagai tempat peremajaan virus sedangkan inkubator sebagai tempat peremajaan bakteri.  Ose bulat digunakan untuk menanam mikroba dengan cara menggores permukaan medium agak cawan sedangkan ose lurus digunakan untuk menanam mikroba dengan cara menusuk pada medium agak tegak. Tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba sedangkan tabung durham untuk menampung hasil fermentasi mikroorganisme berupa gas . Pipet Ukur berfungsi untuk memindahkan larutan atau cairan ke dalam suatu wadah dengan berbagai ukuran volume, untuk ukuran volume pada Pipet ukur yang paling besar yaitu pipet ukur dengan volume 50ml sedangkan pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia sedangkan batang L untuk menyebarkan cairan di permukaan cawan petri agar bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata.


























BAB V
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Kesimpulan dalam praktikum ini yaitu praktikan dapat mengenal dan mengetahui fungsi-fungsi dari tiap-tiap alat yang ada pada laboratorium mikrobiologi.  Alat-alat laboratorium mikrobiologi terdiri dari alat-alat elektrik, alat-alat gelas dan keramik, dan alat-alat non gelas.
1.       Alat-alat elektrik yaitu mikroskop, auto klaf, inkubator, hot plate, colony counter, kulkas, oven, enkas, biological safety cabinet, mikropipet, kulkas dll .
2.      Alat-alat gelas dan keramik yaitu pipet ukur,pipet tetes,tabung reaksi,labu erlenmeyer, batang L, lumpang dan alu, gelas ukur,  cawan petri, batang pengaduk, gelas kimia, tabung durham, deck glass, cawan porselin, panci infus dll.
3.      Alat-alat non gelas yaitu ph meter, pinset, jarum inokulum (ose), rak tabung,filler,botol semprot dll.

B.   SARAN
Saran dalam praktikum ini yaitu praktikan sebaiknya mengetahuai fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang ada pada laboratorium agar terhidar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan praktikum sehinnga praktikum dapat berjalan dengan lancar.




DAFTAR PUSTA

Ardisasmita, M. S., 2000, Pengolahan Citra Digital Dan Analisis Kuantitatif Dalam Karakterisasi Citra Mikroskopik, Jurnal Mikroskopi Dan Mikroanalisis , 3(1) :25

Herlanti,Y., Rustaman, N.Y., Rohman, I. dan Fitriani,A., 2012, Kualitas Argumentasi Pada Diskusi Isu Sosiosaintifik Mikrobiologi Melalui Weblog, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(2) :16

Manasikana,O. A., Ashadi dan Haryono, 2012, Pembelajaran Ipa Melalui Metode Inkuiri Terbimbing Dan Proyek Ditinjau Dari Kreativitas Dan Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium , Jurnal Inkuiri, 1(1) : 28-29

Nurmayulis.,Susiyanti dan Ali,Z.A.,2011,Pemberian Benzil Amino Purin Dan Air Kelapa Pada Perbanyakan Krisan (Chrysanthemum daisy L.) Secara In Vitro, ISSN Jerami,4(2).

Prahatamaputra, A., 2009, Karakteristik Jamur Candida Albicans Berbasis Fermentasi Karbohidrat Pada Air Bak Wc Sekolah Menengah Dikelurahan Alalak Utara, Jurnal Wahana-Bio, 2(2).


Susilowati, A. Dan Shanti, L., 2001, Keanekaragaman Jenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kultur In Vitro Di Sub-Lab. Biologi Laboratorium Mipa Pusat Uns, Biodiversitas, 2(1) : 110

Tidak ada komentar:

Posting Komentar